Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Populasi penduduk dunia saat ini telah mencapai 6,77 miliar dan akan terus bertambah jika laju pertumbuhannya tidak dikendalikan. Tiap negara punya masalah sendiri terkait hal ini, ada yang penduduknya terlalu padat tapi ada juga yang terlalu sedikit.
Beginilah kondisi di berbagai negara saat populasi penduduk akan tembus 7 miliar
Beginilah kondisi di berbagai negara saat populasi penduduk akan tembus 7 miliar
1. India
Negara yang terletak di Asia Selatan ini memiliki 3 dari 21 kota terpadat di dunia yang masing-masing dihuni oleh lebih dari 10 juta jiwa yakni Mumbai, Delhi dan Kalkuta. Secara keseluruhan, populasi penduduk di India mencapai 1,21 miliar jiwa dan diperkirakan pada 2030 akan menjadi negara terpadat di dunia, menggantikan China yang saat ini populasinya 1,34 miliar jiwa.
2. Inggris
Dilihat dari jumlah penduduknya, Inggris hanya menempati urutan ke-22 negara paling padat dengan populasi sebanyak 61,8 juta jiwa. Namun karena penghasilan per kapitanya termasuk paling tinggi, konsumsi energi yang sangat tinggi di negara ini tidak kalah mengkhawatirkan dibanding laju pertumbuhan penduduk di negara lain.
3. Spanyol
Sama seperti kebanyakan negara di benua Eropa lainnya, laju pertumbuhan penduduk Spanyol terbilang cukup stabil dan saat ini menempati posisi ke-28 negara paling padat dengan populasi 45,96 juta jiwa. Salah satu kunci pengendalian penduduk di negara ini adalah pendidikan, karena makin tinggi pendidikan kaum perempuan maka pembatasan jumlah kelahiran lebih mudah dilakukan.
4. Rusia
Jika kebanyakan negara di dunia mengalami masalah dengan pertambahan jumlah penduduk, Rusia justru mengalami penyusutan, dari angka tertinggi 148 juta jiwa pada tahun 1990-an menjadi 142 juta jiwa pada tahun 2009. Bahkan saking jarangnya penduduk di beberapa desa seperti Novotishevoye, keluarga yang bersedia memiliki anak kedua akan mendapat insentif dari pemerintah sebesar US$ 11.500 atau sekitar Rp 98 juta.
5. Amerika Serikat
Kehamilan di usia remaja dan masuknya para pendatang membuat laju pertumbuhan penduduk di negara adidaya ini termasuk paling tinggi di dunia. Saat ini Amerika Serikat menempati urutan ke-3 negara paling padat dengan populasi 307 juta jiwa dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 400 juta jiwa pada tahun 2050.
Masalah lain yang dihadapi Amerika Serikat adalah soal pemukiman, karena jumlah penduduk meningkat sementara lahan semakin terbatas. Diperkirakan tiap 20 menit, 1 rumah baru dibandung di atas tanah Amerika.
6. Uganda
Salah satu negara yang termasuk wilayah konflik di Afrika Timur ini menempati urutan ke-37 negara paling padat dengan populasi 33 juta jiwa yang menghuni wilayah seluas 236,040 km2 (kepadatan 137,1 jiwa/km2). Hampir 50 persen dari jumlah penduduk merupakan anak-anak di bawah 15 tahun, kebanyakan anak yatim yang orangtuanya tewas di medan perang.
7. Kenya
Di negara berpenduduk sekitar 39,9 juta jiwa ini tiap perempuan rata-rata melahirkan 4,6 hingga 5 anak, jauh di atas tingkat kesuburan rata-rata di seluruh dunia yakni 2,5 anak/perempuan. Itupun, Kenya sudah banyak mengalami penurunan dibanding tahun 1960-an yang mencapai 8 anak/perempuan.
8. Turki
Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan wilayah konflik yakni Irak, Turki harus berhadapan dengan masalah pengungsi dan pencari suaka. Diperkirakan ada 11 juta pengungsi di seluruh dunia yang nasibnya sama, terkatung-katung di negeri orang dan hampir selalu diperlakukan sebagai pemukim ilegal di penampungan-penampungan.
9. Jepang
Negara terpadat ke-10 dengan populasi 127,7 juta jiwa ini memiliki perbandingan jumlah penduduk yang tidak seimbang jika dilihat dari faktor usia. Diperkirakan 23 persen atau sekitar 29 juta jiwa adalah lansia, tidak sebanding dengan populasi kaum muda yang jumlahnya tak seberapa. Masalah yang kelak mungkin akan dihadapi adalah, siapa yang nantinya akan mengurus penduduk paruh baya saat mulai lanjut usia? Apakah robot-robot yang akan melayaninya?
10. Italia
Sama seperti jepang, Italia juga bermasalah dengan tingginya populasi lansia. Pulau Sardinia, salah satu wilayah di Italia bahkan menjadi negara dengan populasi lansia berusia lebih dari 100 tahun paling banyak di dunia yakni 187 orang.
11. Indonesia
Sebagai negara dengan jumlah penduduk paling besar ke-4, Indonesia masih menghadapi masalah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Saat ini tingkat kesuburan atau total fertility ratetercatat 2,6 (SDKI 2007) yang artinya tiap perempuan rata-rata melahirkan 2-3 anak.
12. China
Dengan jumlah penduduk paling besar di dunia yakni 1,34 miliar jiwa, China sampai saat ini belum mengalami masalah dengan produksi pangan karena kebetulan negara ini banyak memiliki lahan subur. Namun jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan, suatu saat sumber daya alamnya akan semakin sulit terutama air.
Negara yang terletak di Asia Selatan ini memiliki 3 dari 21 kota terpadat di dunia yang masing-masing dihuni oleh lebih dari 10 juta jiwa yakni Mumbai, Delhi dan Kalkuta. Secara keseluruhan, populasi penduduk di India mencapai 1,21 miliar jiwa dan diperkirakan pada 2030 akan menjadi negara terpadat di dunia, menggantikan China yang saat ini populasinya 1,34 miliar jiwa.
2. Inggris
Dilihat dari jumlah penduduknya, Inggris hanya menempati urutan ke-22 negara paling padat dengan populasi sebanyak 61,8 juta jiwa. Namun karena penghasilan per kapitanya termasuk paling tinggi, konsumsi energi yang sangat tinggi di negara ini tidak kalah mengkhawatirkan dibanding laju pertumbuhan penduduk di negara lain.
3. Spanyol
Sama seperti kebanyakan negara di benua Eropa lainnya, laju pertumbuhan penduduk Spanyol terbilang cukup stabil dan saat ini menempati posisi ke-28 negara paling padat dengan populasi 45,96 juta jiwa. Salah satu kunci pengendalian penduduk di negara ini adalah pendidikan, karena makin tinggi pendidikan kaum perempuan maka pembatasan jumlah kelahiran lebih mudah dilakukan.
4. Rusia
Jika kebanyakan negara di dunia mengalami masalah dengan pertambahan jumlah penduduk, Rusia justru mengalami penyusutan, dari angka tertinggi 148 juta jiwa pada tahun 1990-an menjadi 142 juta jiwa pada tahun 2009. Bahkan saking jarangnya penduduk di beberapa desa seperti Novotishevoye, keluarga yang bersedia memiliki anak kedua akan mendapat insentif dari pemerintah sebesar US$ 11.500 atau sekitar Rp 98 juta.
5. Amerika Serikat
Kehamilan di usia remaja dan masuknya para pendatang membuat laju pertumbuhan penduduk di negara adidaya ini termasuk paling tinggi di dunia. Saat ini Amerika Serikat menempati urutan ke-3 negara paling padat dengan populasi 307 juta jiwa dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 400 juta jiwa pada tahun 2050.
Masalah lain yang dihadapi Amerika Serikat adalah soal pemukiman, karena jumlah penduduk meningkat sementara lahan semakin terbatas. Diperkirakan tiap 20 menit, 1 rumah baru dibandung di atas tanah Amerika.
6. Uganda
Salah satu negara yang termasuk wilayah konflik di Afrika Timur ini menempati urutan ke-37 negara paling padat dengan populasi 33 juta jiwa yang menghuni wilayah seluas 236,040 km2 (kepadatan 137,1 jiwa/km2). Hampir 50 persen dari jumlah penduduk merupakan anak-anak di bawah 15 tahun, kebanyakan anak yatim yang orangtuanya tewas di medan perang.
7. Kenya
Di negara berpenduduk sekitar 39,9 juta jiwa ini tiap perempuan rata-rata melahirkan 4,6 hingga 5 anak, jauh di atas tingkat kesuburan rata-rata di seluruh dunia yakni 2,5 anak/perempuan. Itupun, Kenya sudah banyak mengalami penurunan dibanding tahun 1960-an yang mencapai 8 anak/perempuan.
8. Turki
Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan wilayah konflik yakni Irak, Turki harus berhadapan dengan masalah pengungsi dan pencari suaka. Diperkirakan ada 11 juta pengungsi di seluruh dunia yang nasibnya sama, terkatung-katung di negeri orang dan hampir selalu diperlakukan sebagai pemukim ilegal di penampungan-penampungan.
9. Jepang
Negara terpadat ke-10 dengan populasi 127,7 juta jiwa ini memiliki perbandingan jumlah penduduk yang tidak seimbang jika dilihat dari faktor usia. Diperkirakan 23 persen atau sekitar 29 juta jiwa adalah lansia, tidak sebanding dengan populasi kaum muda yang jumlahnya tak seberapa. Masalah yang kelak mungkin akan dihadapi adalah, siapa yang nantinya akan mengurus penduduk paruh baya saat mulai lanjut usia? Apakah robot-robot yang akan melayaninya?
10. Italia
Sama seperti jepang, Italia juga bermasalah dengan tingginya populasi lansia. Pulau Sardinia, salah satu wilayah di Italia bahkan menjadi negara dengan populasi lansia berusia lebih dari 100 tahun paling banyak di dunia yakni 187 orang.
11. Indonesia
Sebagai negara dengan jumlah penduduk paling besar ke-4, Indonesia masih menghadapi masalah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Saat ini tingkat kesuburan atau total fertility ratetercatat 2,6 (SDKI 2007) yang artinya tiap perempuan rata-rata melahirkan 2-3 anak.
12. China
Dengan jumlah penduduk paling besar di dunia yakni 1,34 miliar jiwa, China sampai saat ini belum mengalami masalah dengan produksi pangan karena kebetulan negara ini banyak memiliki lahan subur. Namun jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan, suatu saat sumber daya alamnya akan semakin sulit terutama air.
--
Source: http://menujuhijau.blogspot.com/2011/07/beginilah-kondisi-dunia-saat-populasi.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Beginilah Kondisi Dunia Saat Populasi Penduduk Tembus 7 Miliar”