Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Para ilmuwan di Michigan State University telah menerbitkan sebuah laporan dalam jurnal Sains & Social Medicine, mengatakan bahwa bercerai di usia muda menyebabkan lebih banyak masalah pada kesehatan dibandingkan perceraian pada usia yang lebih matang.
Para sosiolog yang melakukan analisa data statistik kesehatan pada lebih dari seribu orang Amerika menemukan bahwa seseorang dalam usia dewasa (sekitar usia 44-50 tahun) biasanya memiliki indikator kesehatan yang lebih stabil setelah perceraian, daripada orang-orang muda, yang bercerai pada usia 35-41 tahun.
Hasil data statistik ini menjadi catatan tersendiri karena riwayat kesehatan pasangan yang bercerai tidak mengalami masalah sebelum proses perceraian terjadi. Artinya, kesejahteraan dan munculnya penyakit tertentu dipengaruhi oleh perceraian itu sendiri.
Hui Liu, seorang associate Professor of Sociology, percaya bahwa pasangan muda perlu lebih banyak dukungan sosial dan dukungan keluarga, karena mereka lebih sering gagal mengatasi stres yang terkait dengan menceraikan. Sementara pada pasangan dewasa, kadang-kadang merasa justru merasa lega setelah perceraian, karena pasangan dewasa lebih sering bercerai karena tidak bahagia pada pernikahannya.
GABUNG Halaman Facebook saya Menjelma.com ,dengan mengklik dibawah ini
www.menjelma.com 13 May, 2012
-
Source: http://www.menjelma.com/2012/05/cerai-di-usia-muda-perburuk-kesehatan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Cerai di Usia Muda Perburuk Kesehatan”