Meskipun Thailand masih terus dilanda banjir, namun raksasa otomotif Jepang Toyota Motor Corporation tak mau memindahkan pabriknya dari Thailand ke Indonesia karena aturan di Indonesia berbelit.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan aturan di Indonesia sangat ruwet, belum lagi kondisi infrastruktur Indonesia masih kalah jauh dari Thailand.
"Lebih ruwet. Nah sekarang ini mereka (Toyota) pikir potensial. Tapi tergantung pemerintah. Agresifitas kita tergantung pada regulasi dan infrastruktur," jelas Jhonny saat ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta, Senin (7/11/2011).
Di tempat yang sama, Managing Officer Toyota Motor Corporation Hiroji Onishi dari Jepang mengatakan Indonesia berpeluang besar menjadi basis produksi Toyota ke depan. Namun itu tergantung apakah Indonesia bisa memanfaatkan peluang ini.
"(Basis industri) tergantung Indonesia, dalam menjawab pasar lokal untuk membeli produk . Tapi di masa depan, memang banyak yang kami produksi dan lebih banyak ekspor," ungkap Hiroji.
Hiroji menambahkan, alasan Toyota tetap menjadikan Thailand sebagai basis produksi adalah karena pasar di negara gajah putih ini masih lebih besar. Total pasar Indonesia mencapai 800-900 ribu unit, sedangkan Thailand 1 juta unit.
Selain itu, jumlah suplai suku cadang di Thailand lebih banyak dibandingkan Indonesia. Sehingga lebih menguntungkan untuk membuat satu mobil, jika dukungan suku cadang lengkap.
"Kita lihat jumlah suplai part (Thailand) lebih banyak, hingga lebih mudah," imbuhnya.
(wep/dnl)
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan aturan di Indonesia sangat ruwet, belum lagi kondisi infrastruktur Indonesia masih kalah jauh dari Thailand.
"Lebih ruwet. Nah sekarang ini mereka (Toyota) pikir potensial. Tapi tergantung pemerintah. Agresifitas kita tergantung pada regulasi dan infrastruktur," jelas Jhonny saat ditemui di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta, Senin (7/11/2011).
Di tempat yang sama, Managing Officer Toyota Motor Corporation Hiroji Onishi dari Jepang mengatakan Indonesia berpeluang besar menjadi basis produksi Toyota ke depan. Namun itu tergantung apakah Indonesia bisa memanfaatkan peluang ini.
"(Basis industri) tergantung Indonesia, dalam menjawab pasar lokal untuk membeli produk . Tapi di masa depan, memang banyak yang kami produksi dan lebih banyak ekspor," ungkap Hiroji.
Hiroji menambahkan, alasan Toyota tetap menjadikan Thailand sebagai basis produksi adalah karena pasar di negara gajah putih ini masih lebih besar. Total pasar Indonesia mencapai 800-900 ribu unit, sedangkan Thailand 1 juta unit.
Selain itu, jumlah suplai suku cadang di Thailand lebih banyak dibandingkan Indonesia. Sehingga lebih menguntungkan untuk membuat satu mobil, jika dukungan suku cadang lengkap.
"Kita lihat jumlah suplai part (Thailand) lebih banyak, hingga lebih mudah," imbuhnya.
(wep/dnl)
--
Source: http://mietelorceplok.blogspot.com/2011/11/aturan-ri-ruwet-toyota-ogah-pindahkan.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Aturan RI Ruwet, Toyota Ogah Pindahkan Pabrik dari Thailand”