Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
INILAH.COM, London - Gereja Inggris (The Church of England) dibikin pusing pada awal pekan ini oleh kerasnya protes jemaahnya karena melarang menyelenggarakan upacara ikatan suci sesama kaum homo di lingkungan gereja Anglikan.
Sebanyak 100 jemaah dari diosis London menandatangani petisi yang disetuji oleh 470 pendeta dan pendoa kemudian dikirim ke surat kabar The Times. Para sekong (homoseks) ini minta agar para pendeta diperbolehkan melaksanakan ikatan suci antarsekong di lingkungan gereja-gereja Anglikan.
Gereja Inggris pada Desember tahun lalu melarang upacara ikatan sipil antarsekong (gay maupun lesbian) di lingkungan gereja Anglikan tanpa persetujuan dewan gereja. Sementara itu, undang-undang yang baru di Inggris Raya membolehkan "perkawinan" sesama jenis di tempat-tempat kebaktian di Inggris dan Wales yang mulai berlaku bulan lalu.
Tidak ada kelompok-kelompok gereja yang diharuskan mau menjadi tuan rumah upacara ikatan suci dua sejoli alias "partnership" ini. Ikatan sipil sesama jenis mulai disosialisasikan di Inggris Raya pada bulan Desember 2006.
Aturan ini memberi ruang yang sama dengan perkawinan beda jenis kelamin. Namun demikian, ikatan sipil tetaplah ikatan sipil, yang secara legal bukanlah pernikahan seperti yang tertulis dalam undang-undang.
Koran Times menggambarkan jemaah gereja Anglikan sangat marah dengan penolakan dewan gereja terhadap "pernikahan" sesama jenis di lingkungan gereja-gereja Anglikan. Kemarahan ini memicu ketegangan para pemimpin gereja Anglikan dan para pendeta biasa yang dinaunginya.
"Kami percaya dalam masalah upacara ikatan sipil di Gereja Inggris, para pendeta akan sama-sama khusuk seperti ketika melaksanakan upacara pernikahan atau perceraian biasa di gereja," tulis para pemrotes ini.
Gereja Inggris tahun ini sedang membahas pendekatan terhadap hubungan sesama jenis kelamin agar jelas kedudukannya dan tidak mencabik-cabik harmoni atas komuni Anglikan di seluruh dunia.
Pendeta Rowan Williams sebagai pemimpin spiritual Gereja Inggris di Canterbury, London, sudah dibuat pusing oleh masalah bagimana membolehkan adanya pendeta perempuan di Inggris dan pendeta sekong di Amerika Serikat.
Brian Leathard dari gereja St Luke di Chelsea, London Barat, adalah salah satu penandatangan petisi. "Tujuan kami mengirim surat ini murni bersifat pastoral," katanya. "Mereka yang di depan kami, tidak bermaksud menyembunyikan sesuatu di balik selimut yang memberangus upacara ikatan sipil di gereja-gereja Anglikan Inggris," ungkap Leathard.
"Semakin hari semakin banyak orang datang kepada kami, dan mereka merasa kami mengusirnya tanpa sempat mendengarkan cerita mereka. Mereka memiliki keinginan murni melaksanakan sakramen di gereja agar ikatan mereka kami berkati, " kata Pendeta William.
Upacara "perikatan" dituntut para sekong menjadi sakramen pernikahan legal yang dalam undang-undang Inggris pun belum diatur jelas dan tegas. Para sekong ada yang beranggapan bahwa perkawinan atau perikatan sipil antara dua orang (baik heteroseksual, gay maupun lesbian) seharusnya tidak dicampuri agama atau negara.
http://web.inilah.com/read/detail/18...ikatan-sejenis
semoga tidak jadi deh :Yb
Sebanyak 100 jemaah dari diosis London menandatangani petisi yang disetuji oleh 470 pendeta dan pendoa kemudian dikirim ke surat kabar The Times. Para sekong (homoseks) ini minta agar para pendeta diperbolehkan melaksanakan ikatan suci antarsekong di lingkungan gereja-gereja Anglikan.
Gereja Inggris pada Desember tahun lalu melarang upacara ikatan sipil antarsekong (gay maupun lesbian) di lingkungan gereja Anglikan tanpa persetujuan dewan gereja. Sementara itu, undang-undang yang baru di Inggris Raya membolehkan "perkawinan" sesama jenis di tempat-tempat kebaktian di Inggris dan Wales yang mulai berlaku bulan lalu.
Tidak ada kelompok-kelompok gereja yang diharuskan mau menjadi tuan rumah upacara ikatan suci dua sejoli alias "partnership" ini. Ikatan sipil sesama jenis mulai disosialisasikan di Inggris Raya pada bulan Desember 2006.
Aturan ini memberi ruang yang sama dengan perkawinan beda jenis kelamin. Namun demikian, ikatan sipil tetaplah ikatan sipil, yang secara legal bukanlah pernikahan seperti yang tertulis dalam undang-undang.
Koran Times menggambarkan jemaah gereja Anglikan sangat marah dengan penolakan dewan gereja terhadap "pernikahan" sesama jenis di lingkungan gereja-gereja Anglikan. Kemarahan ini memicu ketegangan para pemimpin gereja Anglikan dan para pendeta biasa yang dinaunginya.
"Kami percaya dalam masalah upacara ikatan sipil di Gereja Inggris, para pendeta akan sama-sama khusuk seperti ketika melaksanakan upacara pernikahan atau perceraian biasa di gereja," tulis para pemrotes ini.
Gereja Inggris tahun ini sedang membahas pendekatan terhadap hubungan sesama jenis kelamin agar jelas kedudukannya dan tidak mencabik-cabik harmoni atas komuni Anglikan di seluruh dunia.
Pendeta Rowan Williams sebagai pemimpin spiritual Gereja Inggris di Canterbury, London, sudah dibuat pusing oleh masalah bagimana membolehkan adanya pendeta perempuan di Inggris dan pendeta sekong di Amerika Serikat.
Brian Leathard dari gereja St Luke di Chelsea, London Barat, adalah salah satu penandatangan petisi. "Tujuan kami mengirim surat ini murni bersifat pastoral," katanya. "Mereka yang di depan kami, tidak bermaksud menyembunyikan sesuatu di balik selimut yang memberangus upacara ikatan sipil di gereja-gereja Anglikan Inggris," ungkap Leathard.
"Semakin hari semakin banyak orang datang kepada kami, dan mereka merasa kami mengusirnya tanpa sempat mendengarkan cerita mereka. Mereka memiliki keinginan murni melaksanakan sakramen di gereja agar ikatan mereka kami berkati, " kata Pendeta William.
Upacara "perikatan" dituntut para sekong menjadi sakramen pernikahan legal yang dalam undang-undang Inggris pun belum diatur jelas dan tegas. Para sekong ada yang beranggapan bahwa perkawinan atau perikatan sipil antara dua orang (baik heteroseksual, gay maupun lesbian) seharusnya tidak dicampuri agama atau negara.
http://web.inilah.com/read/detail/18...ikatan-sejenis
semoga tidak jadi deh :Yb
sazabi75 04 Feb, 2012
Mr. X 05 Feb, 2012
-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2012/02/gereja-anglikan-diminta-legalkan-ikatan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Gereja Anglikan Diminta Legalkan Ikatan Sejenis”