Header Ad Banner

ads

Rabu, 23 Mei 2012

Jas Hitam dan Kemeja Putih dalam Peti Korban Sukhoi

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!


Keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100, Kornel Sihombing, telah melihat jenazah Kornel di Pos Disaster Victim Identification atau DVI di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, Selasa (22/5/2012).
Menurut kakak ipar Kornel, Briantina Siska, jenazah Kornel dibungkus plastik dan dimasukkan dalam peti. Bagian atas plastik dilapisi dengan sehelai kain kafan. Di atas kain itu diletakkan setelan jas dan celana hitam serta kemeja putih. Menurut Briantina, keluarga mau tak mau harus sanggup melihat kondisi jenazah yang tinggal potongan tubuh dalam plastik tersebut.
"Ada sepatu juga ditaruh di bawah celana. Jadi dibuat seperti orang yang berpakaian. Tadi kami tidak semua lihat isi plastiknya. Kami juga diberikan dompet dan KTP milik Kornel yang ditemukan di lokasi," kata Briantina.
Ia menyatakan,  keluarga saat ini berusaha tegar dan tabah menghadapi musibah yang menimpa Kornel. Istri Kornel, Indri, yang telah melihat jenazah suaminya, memilih bungkam. Dia duduk menjauh dari keramaian rumah sakit tersebut. Tersirat kesedihan di matanya meski ia berusaha tetap tegar.
Kisah tragis Kornel, salah satu penumpang pesawat Sukhoi, berawal ketika ia berpamitan pada keluarga akan meninggalkan Bandung, untuk mengikuti rapat di Jakarta, Rabu pagi, 9 Mei lalu. Pria yang sudah 10 tahun bekerja sebagai staf PT Dirgantara Indonesia (DI) ini tak menyebutkan bahwa ia akan ikut dalam kegiatan joy flight pesawat buatan Rusia itu.
Saat itu, kata Briantina, keluarga pun tak memiliki firasat apa pun. "Dia, kan, sudah biasa ke Jakarta, jadi kami juga tidak pikir macam-macam. Kami tidak tahu dia akan naik Sukhoi itu," katanya.
Tak disangka, Kornel tak kembali lagi setelah itu. Keluarga mengetahui pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan setelah dihubungi PT DI. Keluarga sempat berharap Kornel ditemukan dalam keadaan selamat. Namun, setelah beberapa hari tak mendengar kabar Kornel lagi, keluarga akhirnya pasrah.
"Kami yakin Kornel selamat saat itu. Namun, Tuhan berkata lain. Kami berdoa, Tuhan Yesus menyambut Kornel saat kepergiannya," kata wanita yang juga seorang pendeta itu.
Kornel meninggalkan dua  anak, yakni  Korin (12) dan Luhut (8). Namun, dua anaknya belum mengetahui kematian ayah mereka. Keluarga masih merahasiakannya. Rencananya, keluarga akan membawa jenazahnya pada Kamis 24 Mei nanti ke Bandung. "Dua anaknya ikut ke Jakarta, tetapi mereka enggak tahu soal ini. Kami belum tahu bagaimana cara menyampaikannya, kami tidak tega," kata Briantina.



sumber

Green 23 May, 2012


-
Source: http://menujuhijau.blogspot.com/2012/05/jas-hitam-dan-kemeja-putih-dalam-peti.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar to “Jas Hitam dan Kemeja Putih dalam Peti Korban Sukhoi”

SPONSOR

STATISTIC

 

Copyright © 2009 by Bola80

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger