Baca Terus!
Manfaat serat tentu sudah sering Anda dengar. Faktanya, sejak tahun 2005, di Amerika terjadi 'ledakan' produksi serat pangan, mulai dari produk biji-bijian, hingga makanan ringan bertambah hingga 121 persen. Dan itu adalah data tahun 2007. Di Indonesia, belum ada data akurat yang memantau perkembangan pangan berserat. Namun, sejak kecil Anda pasti sudah sering mengudap agar-agar atau jelly berbagai rasa.
Berbagai penelitian tentang serat menyebutkan bahwa makanan kaya serat mampu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Mengonsumsi serat bahkan dianggap sebagai cara menurunkan bobot tanpa rasa lapar. Peneliti di Harvard Medical School menemukan, wanita yang konsisten menambah asupan makanan tinggi serat selama 12 tahun, terhindar obesitas 50 persen ketimbang wanita yang menguranginya.
Tipe & Fungsi Serat
Serat adalah bagian dari makanan nabati yang bisa didapat pada sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, namun tidak dapat dicerna oleh tubuh. Ada 2 macam tipe serat: tak larut dan larut. Serat tak larut berfungsi membantu sistem pencernaan. Sementara, serat larut bertugas memperlambat gula dan lemak masuk ke aliran darah dan memberi persediaan energi yang siap digunakan tubuh. "Jika Anda mengasup makanan 'miskin' serat, gula darah naik dengan cepat. Sehingga, menyebabkan rasa lapar yang bikin Anda makan berlebihan," ucap Tanya Zuckerbrot, RD, penulis buku THE F-FACTOR DIET.
Semakin tinggi kandungan serat dalam makanan, semakin baik. "Produk makanan berserat biasanya rendah kalori. Jadi, Anda bisa memakannya dengan jumlah banyak," ucap Zuckerbrot. "Serat membuat Anda merasa kenyang. Karena, serat akan masuk ke dalam rongga perut begitu menyerap cairan."
Serat juga jadi 'pahlawan" bagi organ jantung. Pasalnya, ia bisa menurunkan kolesterol dan tekanan darah, dan menambah aliran darah. Efek serat larut pada kolesterol sangat baik. Badan Pengawas Makanan dan Obat di Amerika (FDA), bahkan memperbolehkan perusahaan komersial mengiklankan fakta sehat pada produk pangan seperti oatmeal.
Nutrisi ini juga mengurangi tingkat C-reactive protein (CRP), biang kerok radang, yang dihubungkan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes dan kanker. Peneliti di Massachusetts Medical School, Worcester, AS., memberikan fakta mengejutkan. Mereka yang banyak makan makanan berserat tinggi memiliki risiko peningkatan CRP lebih rendah 63 persen ketimbang pemakan makanan berserat rendah.
Mengapa Penting?
Kebanyakan, orang-orang sibuk seperti Anda kurang asupan serat. Asupan serat yang disarankan adalah 25 gram per hari. Para ahli nutrisi bahkan mengatakan, lebih banyak lebih baik, yaitu sekitar 30 hingga 40 gram per hari. Itu pendapat David L. Katz, MD, MPH, pakar Kesehatan Masyarakat dan direktur Prevention Research Center di Yale University School of Medicine, AS. Tak peduli tujuan Anda menurunkan bobot atau menjaga kesehatan, asupan serat sangat penting.
Jika pola makan Anda rendah asupan serat (artinya jarang makan buah, sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian), mulailah menambah 1 atau 2 porsi makanan yang direkomendasikan Martha Goody Garcia, RD, dietitian di Fort Collins, Colorado, AS. Ia khusus membuat rencana makan untuk FITNESS (lihat box). Jika efeknya tidak enak, misalnya kembung, biarkan tubuh beradaptasi dulu. "Pastikan Anda banyak minum air putih dan tetap aktif," saran Garcia.
Serat Siap Makan
Dokter pasti menyarankan asup serat alami dari makanan. Namun, jika Anda mengalami gangguan cerna kronis, maka serat buatan atau serat siap pakai baru disarankan. Wajib catat: cukupi kebutuhan asupan serat minimal 25 gram sehari. Serat memang penting, namun makanan dengan kandungan berbagai vitamin, mineral dan antioksidan juga penting. Semua dokter pasti memiliki pendapat sama soal itu, begitu pendapat Kathy McManus, RD. Nah, siap melawan lemak dengan serat? (Fitness/wsw)
Source: Fitness Magazine, Edisi Mei 2011, Halaman 104
Provided by:
28 Jul, 2011
--
Source: http://woman.kapanlagi.com/kesehatan/9032-fiber-the-new-fat-fighter.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
--
Source: http://tipsehatcantik.blogspot.com/2011/07/fiber-new-fat-fighter.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Fiber: The New Fat Fighter!”