Leicestershire, Seorang nenek meninggal beberapa saat setelah mandi air hangat (hot bath). Bukan karena kepanasan, tapi si nenek meninggal karena overdosis koyo obat penghilang rasa sakit yang dipicu oleh air panas saat mandi.
Barbara Reynolds (67 tahun) sedang menggunakan obat penghilang rasa nyeri kronis yang dideritanya sejak tahun 2002, pada saat mandi air hangat dirumahnya di Leicestershire. Panas pada air ternyata mempercepat pelepasan obat penghilang rasa sakit.
Si nenek menggunakan patch Fentanil (berbentuk koyo) untuk nyeri kronis yang dideritanya sejak tahun 2002. Namun 'gelombang' dari obat masuk lebih banyak ke tubuhnya, yang membuat jantungnya berhenti berdetak.
Menurut Pengadilan Loughborough, nenek Barbara biasanya hanya memakai satu patch di lengannya, yang merilis 100 mcg dari obat setiap jam. Namun pada pagi hari kematiannya, si nenek menggunakan patch baru tanpa melepaskan yang lama.
Pada hari itu, nenek Barbara juga dilaporkan merasa bingung karena efek obat anti-depresan Amitriptyline, yang juga digunakannya dalam bentuk patch (koyo).
"Saya membawanya ke kamar mandi seperti biasa, sebelum membuatnya minum dan mengajak anjing kami berjalan-jalan. Setelah satu jam berjalan-jalan, saya kembali dan air kamar mandi masih terdengar menyala. Dia sengaja terus menyalakan air agar airnya terasa panas. Saya naik ke atas dan dia sudah meninggal di bak mandi," jelas suaminya Charles Reynolds (72 tahun), seperti dilansir Dailymail, Jumat (8/12/2011).
Sebenarnya, US Federal Drug Administration dan UK Medicines and Healthcare products Regulations Authority (MHRA) telah melarang menggunakan koyo obat pada saat mandi.
"Dia mungkin membacanya saat pertama memakai, tetapi Anda tidak akan membacanya setiap kali jika Anda telah menggunakannya untuk waktu yang lama dan beberapa perintah sulit dipahami untuk orang awam," jelas Charles Reynolds saat pemeriksaan.
Menurut Dr Tim Johnson, konsultan dalam manajemen nyeri, berbaring di dalam bak air panas dapat menyebabkan gelombang Fentanil masuk ke dalam tubuh lebih banyak dan menyebabkan nenek terbius (anaesthetise).
"Masalah sebenarnya adalah bahwa Barbara Reynolds mungkin tidak mengerti apa yang ia lakukan. Jika dia tidak membaca leaflet informasi, dia tidak mungkin menyadari bahaya," tutup Dr Tim Johnson.
Fentanyl adalah obat penghilang rasa sakit yang kuat, mirip dengan morfin, dan dilepaskan perlahan-lahan ke dalam aliran darah melalui sebuah patch lengket.
Tapi NHS memperingatkan ada hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan pasien, yaitu:
1. Tidak boleh digunakan dengan patch tambahan (jika ingin mengganti patch, patch lama harus dilepas).
2. Tidak membiarkan orang lain menggunakan patch Anda.
3. Tidak memotong atau membagi patch.
4. Tidak untuk digunakan segera setelah mandi atau shower (memungkinkan kulit untuk mendingin dulu).
5. Tidak boleh mengaplikasikan panas pada daerah yang dipasangi patch, misalnya botol air panas.
Lihat koyo yg lebih 'maknyus' di sini !
Barbara Reynolds (67 tahun) sedang menggunakan obat penghilang rasa nyeri kronis yang dideritanya sejak tahun 2002, pada saat mandi air hangat dirumahnya di Leicestershire. Panas pada air ternyata mempercepat pelepasan obat penghilang rasa sakit.
Si nenek menggunakan patch Fentanil (berbentuk koyo) untuk nyeri kronis yang dideritanya sejak tahun 2002. Namun 'gelombang' dari obat masuk lebih banyak ke tubuhnya, yang membuat jantungnya berhenti berdetak.
Menurut Pengadilan Loughborough, nenek Barbara biasanya hanya memakai satu patch di lengannya, yang merilis 100 mcg dari obat setiap jam. Namun pada pagi hari kematiannya, si nenek menggunakan patch baru tanpa melepaskan yang lama.
Pada hari itu, nenek Barbara juga dilaporkan merasa bingung karena efek obat anti-depresan Amitriptyline, yang juga digunakannya dalam bentuk patch (koyo).
"Saya membawanya ke kamar mandi seperti biasa, sebelum membuatnya minum dan mengajak anjing kami berjalan-jalan. Setelah satu jam berjalan-jalan, saya kembali dan air kamar mandi masih terdengar menyala. Dia sengaja terus menyalakan air agar airnya terasa panas. Saya naik ke atas dan dia sudah meninggal di bak mandi," jelas suaminya Charles Reynolds (72 tahun), seperti dilansir Dailymail, Jumat (8/12/2011).
Sebenarnya, US Federal Drug Administration dan UK Medicines and Healthcare products Regulations Authority (MHRA) telah melarang menggunakan koyo obat pada saat mandi.
"Dia mungkin membacanya saat pertama memakai, tetapi Anda tidak akan membacanya setiap kali jika Anda telah menggunakannya untuk waktu yang lama dan beberapa perintah sulit dipahami untuk orang awam," jelas Charles Reynolds saat pemeriksaan.
Menurut Dr Tim Johnson, konsultan dalam manajemen nyeri, berbaring di dalam bak air panas dapat menyebabkan gelombang Fentanil masuk ke dalam tubuh lebih banyak dan menyebabkan nenek terbius (anaesthetise).
"Masalah sebenarnya adalah bahwa Barbara Reynolds mungkin tidak mengerti apa yang ia lakukan. Jika dia tidak membaca leaflet informasi, dia tidak mungkin menyadari bahaya," tutup Dr Tim Johnson.
Fentanyl adalah obat penghilang rasa sakit yang kuat, mirip dengan morfin, dan dilepaskan perlahan-lahan ke dalam aliran darah melalui sebuah patch lengket.
Tapi NHS memperingatkan ada hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan pasien, yaitu:
1. Tidak boleh digunakan dengan patch tambahan (jika ingin mengganti patch, patch lama harus dilepas).
2. Tidak membiarkan orang lain menggunakan patch Anda.
3. Tidak memotong atau membagi patch.
4. Tidak untuk digunakan segera setelah mandi atau shower (memungkinkan kulit untuk mendingin dulu).
5. Tidak boleh mengaplikasikan panas pada daerah yang dipasangi patch, misalnya botol air panas.
Lihat koyo yg lebih 'maknyus' di sini !
up2det 10 Dec, 2011
--
Source: http://www.info.up2det.com/2011/12/pakai-koyo-sambil-mandinyawa-taruhannya.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Pakai koyo sambil mandi,nyawa taruhannya !”