Udah pada tau kan semua kan logam mulia yang satu ini? ya emas, salah satu benda berharga yang bisa digunakan sebagai alat penukar atau alat pembayaran. nilainya yang selalu stabil dan cenderung naik membuat banyak orang memburu emas. pada liat berita kemaren kan waktu harga emas naik, dan bagi si pemilik emas tentu saja ini menjadi suatu investasi yang sangat baik. tak mau ketinggalan, ternyata investasi berupa emas juga dimiliki oleh sebuah negara. nah apasih.com punya nih datanya untuk 10 negara pemiliki "Tabungan" emas terbanyak di Asia (sumber data: World Gold Council)
10. Kuwait - 79 Ton (12,3 persen dari cadangan devisa negara)
9. Thailand - 108,9 Ton (2,9 persen dari cadangan devisa negara)
8. Singapura - 127,4 Ton (2,5 persen dari cadangan devisa negara)
7. Filipina - 152,2 Ton (11 persen dari cadangan devisa negara)
6. Lebanon - 286,8 Ton (29,6 persen dari cadangan devisa negara)
5. Arab Saudi - 322,9 Ton (3,3 persen dari cadangan devisa negara)
4. Taiwan - 423,6 Ton (5 persen dari cadangan devisa negara)
3. India - 557,7 Ton (8,7 persen dari cadangan devisa negara)
2. Jepang - 765,2 Ton (3,3 persen dari cadangan devisa negara)
1. China - 1.054,1 Ton (1,6 persen dari cadangan devisa negara)
10. Kuwait - 79 Ton (12,3 persen dari cadangan devisa negara)
9. Thailand - 108,9 Ton (2,9 persen dari cadangan devisa negara)
8. Singapura - 127,4 Ton (2,5 persen dari cadangan devisa negara)
7. Filipina - 152,2 Ton (11 persen dari cadangan devisa negara)
6. Lebanon - 286,8 Ton (29,6 persen dari cadangan devisa negara)
5. Arab Saudi - 322,9 Ton (3,3 persen dari cadangan devisa negara)
4. Taiwan - 423,6 Ton (5 persen dari cadangan devisa negara)
3. India - 557,7 Ton (8,7 persen dari cadangan devisa negara)
2. Jepang - 765,2 Ton (3,3 persen dari cadangan devisa negara)
1. China - 1.054,1 Ton (1,6 persen dari cadangan devisa negara)
--
Source: http://jelajahunik.blogspot.com/2011/11/10-negara-penimbun-emas-terbanyak-di.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “10 negara penimbun emas terbanyak di asia”