Header Ad Banner

ads

Sabtu, 19 November 2011

Mobil Hibrida Lebih Mudah Celaka?

http://media.vivanews.com/images/2011/09/30/125426_pameran-mobil-hibrida.jpeg

Sebuah penelitian di Amerika Serikat membuktikan bahwa pengemudi kendaraan hibrida rata-rata 25 persen lebih mungkin terluka saat kecelakaan daripada pengemudi yang menggunakan mobil konvensional.

Highway Loss Data Institute, lembaga yang melakukan penelitian itu, menyatakan bahwa berat kendaraan adalah penyebabnya. "Mobil hibrida rata-rata 10 persen lebih berat daripada mobil konvensional sejenis," kata Matt Moore, wakil presiden Highway Loss Data Institute seperti dirilis laman Automotive News, Kamis 17 November 2011.

Lembaga yang terafiliasi dengan Insurance Institute for Highway Safety itu menyatakan bahwa massa ekstra pada kendaraan hibrida akan menambah parah pengendara saat kecelakaan. Hal ini tidak terjadi pada kendaraan konvesional yang tidak memiliki baterai berat.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 25 pasang kendaraan hibrida-konvensional yang mencakup model tahun 2003-2011. Mobil yang hanya dijual dalam bentuk hibrida, seperti Toyota Prius, Honda Insight, Nissan Leaf, Ford Focus Electric, dan Chevy Volt, tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

"Faktor-faktor lain seperti bagaimana, kapan, dan oleh siapa mobil hibrida ini dikendarai, juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada hasil penelitian ini," kata lembaga itu.

Mesin diam
Sementara itu, dalam penelitian terpisah, mobil hibrida juga 20 persen lebih membahayakan bagi pejalan kaki daripada mobil konvensional. "Ketika hibrida beroperasi di mode listrik, pejalan kaki tidak dapat mendengar suara mobil," kata Moore.

Karena itu, awal tahun ini, Kongres memberikan waktu tiga tahun kepada Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS (NHTSA) untuk melengkapi persyaratan pada kendaraan model hibrida dan listrik, salah satunya suara untuk memperingatkan bagi pejalan kaki.

Moore juga mengakui bahwa Jepang adalah negara yang memiliki persyaratan keselamatan ketat. Negara itu menerapkan kewajiban bagi mobil hibrida atau listrik memasang perangkat pemancar suara berdengung mirip motor listrik, sehingga bisa memperingatkan pejalan kaki.

Di Jepang, Prius generasi ketiga yang dikeluarkan sejak Agustus 2010 juga telah dilengkapi alat ini. Tak cuma itu, Nissan Leaf 2011, meskipun tidak termasuk dalam penelitian, juga dilengkapi dengan "suara kendaraan bagi pejalan kaki", sistem yang dirancang untuk memperingatkan pejalan kaki bahwa kendaraan tengah berjalan mendekat.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/07/18/1709446620X310.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil8uqBi0LirtAylCcWA731rIv5nPSAPosOj-SET51Y0_r1GO8B2Od0QTofCGP3g1uUdIY2r8R4_E2HfbhKgHn5fZ1CFDIs32VX15N99eEQTYPVrmCRZebupHdHm09IXOnYjJkPe2EfjU4/s1600/2.jpg

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/07/18/1711507620X310.jpg



sumber : http://www.jurnaldunia.com/2011/11/mobil-hibrida-lebih-mudah-celaka.html

UNIC 19 Nov, 2011


--
Source: http://mietelorceplok.blogspot.com/2011/11/sebuah-penelitian-di-amerika-serikat.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar to “Mobil Hibrida Lebih Mudah Celaka?”

SPONSOR

STATISTIC

 

Copyright © 2009 by Bola80

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger