Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner meminta para pemimpin Cina membantu upaya Washington dalam meningkatkan sanksi atas Iran sehubungan dengan program nuklirnya.
Bagaimanapun tidak ada tanda-tanda Cina akan meredakan penentangannya atas sanksi terhadap Iran.
Usai pertemuan, kedua pihak mengungkapkan pandangan positif dalam hubungan bilateral antara kedua negara.
''Saya yakin kunjungan Anda berdampak jangka panjang dalam meningkatkan stabilitas dan pertumbuhan lebih lanjut hubungan ekonomi," tutur Wakil Presiden Cina, Xi Jinping, seperti dikutip kantor berita AP.
Sementara itu Geithner menyatakan AS-Cina antara lain akan membangun kerja sama yang kuat dalam pertumbuhan ekonomi global dan nonproliferasi nuklir.
Selain bertemu wakil presiden, Geithner juga melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Wen Jiabao.
Pemerintah Beijing mendukung resolusi PBB yang mendesak Iran menghentikan program pengayaan uraniumnya, namun meminta Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak menjatuhkan sanksi lebih lanjut.
Sebelumnya Rusia juga menyatakan keprihatinan atas program pengayaaan uranium Iran.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Selasa 10 Januari, menyatakan Iran tengah memulai proses pengayaan uranium di pembangkit Fordo dekat kota Qom.
Iran bersikukuh bahwa pengayaan uranium ini untuk memproduksi isotop yang nantinya dimanfaatkan di bidang pengobatan kanker.
Namun sejumlah analis mengatakan pengayaan 20% adalah langkah penting untuk menjadikan uranium ke tingkat persenjataan.
Amerika Serikat ingin menjadikan ekspor minyak Iran sebagai salah satu sasaran sanksi dalam upaya mencegah pembangunan senjata nuklir Iran.
Sanksi tersebut akan melarang semua lembaga keuangan yang berada di Amerika Serikat untuk menjalin bisnis dengan bank sentral Iran.
Cina, dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat- merupakan konsumen energi terbesar di dunia dan menggantungkan sekitar 11% impor minyaknya dari Iran.
Usai berkunjung ke Cina, Geithner melanjutkan lawatan ke Jepang, yang juga merupakan pembeli minyak utama Iran, untuk menggalang dukungan bagi sanksi terhadap Iran.
sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia..._timothy.shtml
Bagaimanapun tidak ada tanda-tanda Cina akan meredakan penentangannya atas sanksi terhadap Iran.
Usai pertemuan, kedua pihak mengungkapkan pandangan positif dalam hubungan bilateral antara kedua negara.
''Saya yakin kunjungan Anda berdampak jangka panjang dalam meningkatkan stabilitas dan pertumbuhan lebih lanjut hubungan ekonomi," tutur Wakil Presiden Cina, Xi Jinping, seperti dikutip kantor berita AP.
Sementara itu Geithner menyatakan AS-Cina antara lain akan membangun kerja sama yang kuat dalam pertumbuhan ekonomi global dan nonproliferasi nuklir.
Selain bertemu wakil presiden, Geithner juga melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Wen Jiabao.
Pemerintah Beijing mendukung resolusi PBB yang mendesak Iran menghentikan program pengayaan uraniumnya, namun meminta Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak menjatuhkan sanksi lebih lanjut.
Sebelumnya Rusia juga menyatakan keprihatinan atas program pengayaaan uranium Iran.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Selasa 10 Januari, menyatakan Iran tengah memulai proses pengayaan uranium di pembangkit Fordo dekat kota Qom.
Iran bersikukuh bahwa pengayaan uranium ini untuk memproduksi isotop yang nantinya dimanfaatkan di bidang pengobatan kanker.
Namun sejumlah analis mengatakan pengayaan 20% adalah langkah penting untuk menjadikan uranium ke tingkat persenjataan.
Amerika Serikat ingin menjadikan ekspor minyak Iran sebagai salah satu sasaran sanksi dalam upaya mencegah pembangunan senjata nuklir Iran.
Sanksi tersebut akan melarang semua lembaga keuangan yang berada di Amerika Serikat untuk menjalin bisnis dengan bank sentral Iran.
Cina, dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat- merupakan konsumen energi terbesar di dunia dan menggantungkan sekitar 11% impor minyaknya dari Iran.
Usai berkunjung ke Cina, Geithner melanjutkan lawatan ke Jepang, yang juga merupakan pembeli minyak utama Iran, untuk menggalang dukungan bagi sanksi terhadap Iran.
sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia..._timothy.shtml
SIdun 11 Jan, 2012
Admin 11 Jan, 2012
-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/01/as-meminta-dukungan-cina-untuk-sanksi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “AS meminta dukungan Cina untuk sanksi atas Iran”