Header Ad Banner

ads

Sabtu, 30 Juli 2011

Titi Sjuman: Kulit adalah Aksesori Saya

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

KOMPAS.com - Titi Sjuman terpilih sebagai brand ambassador Rumah Cantik Citra yang belum lama ini membuka outlet barunya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Titi dianggap mewakili sosok wanita modern yang sukses dalam karier, dan tidak melupakan kodratnya sebagai seorang perempuan. Pemain drum yang juga terjun ke dunia film ini selalu mengutamakan keluarga dan merasa punya tanggung jawab penuh untuk memberikan contoh yang baik bagi puterinya, Miyake.

"Dulu saya tomboy sekali. Karena saya pemain drum, saya lebih suka pakai pakaian kasual yang nyaman saya pakai untuk latihan drum. Kemana-mana saya pakai kaos, celana jeans, sepatu kets. Rambut panjang pun selalu saya ikat, tidak pernah diurai. Sampai akhirnya saya bertemu Aksan, suami saya. Sejak masih pacaran dia selalu menyarankan agar saya lebih memperhatikan penampilan. Satu hal yang saya ingat adalah, dia bilang, pemain drum cewek yang feminin itu belum ada. Kalau saya bisa seperti itu, saya akan terlihat beda," celoteh Titi kepada Kompas Female, usai pembukaan Rumah Cantik Citra di jalan Prof. Dr. Soepomo No 36, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2011) lalu.

Selama pacaran hingga akhirnya menikah itulah Titi mulai mengubah penampilan dan mulai menggunakan rok. Padahal, saat itu ia sama sekali tidak mempunyai rok. Awal memakai rok memang terasa agak canggung, apalagi membiasakan untuk mengurai rambutnya. Tetapi lama-kelamaan ia mulai merasa nyaman, dan sekarang koleksi bajunya malah kebanyakan berupa gaun terusan. Koleksinya di rumah cukup banyak saat ini.

Perempuan berkulit hitam manis ini mengaku tidak merasa terpaksa berubah dari tomboy menjadi feminin. "Saya tidak merasa terpaksa karena Aksan bilang, saya harus tetap jadi diri saya, namun dengan sisi feminin. Aksan juga tidak suka kalau saya pakai make-up yang terlalu tebal, menor. Dia suka lihat saya dandan natural, dengan pakaian yang juga tidak berlebihan. Saya pun lebih suka yang natural. Saya suka pakai dress yang sederhana, tidak banyak renda, atau ramai dengan payet-payet dan bebatuan," jelas Titi.

Dalam pembukaan Rumah Cantik Citra, misalnya, Titi mengenakan gaun rancangan Biyan berwarna pink pastel tanpa motif dengan aksen bebatuan di bagian dada. Ia tidak mengenakan anting, gelang, kalung, atau cincin. Buatnya, aksen bebatuan di gaunnya sudah cukup berbicara. Titi merasa kulitnya adalah suatu aksesori. Ia lebih suka menonjolkan kulit daripada mengenakan aksesori. Meskipun kulitnya tergolong gelap, Titi tidak pernah berusaha memutihkan kulit. Ia ingin menampilkan kulitnya apa adanya, dan ingin terlihat simpel, elegan, dan lembut.

Selain dress, kini koleksi sepatu Titi juga berubah dari kets menjadi wedges. "Saya lebih suka wedges daripada high heels karena lebih nyaman. Jujur, saya lebih suka penampilan saya sekarang. Bahkan ketika saya tampil di satu acara musik, ada musisi dari luar negeri yang kaget begitu tahu saya seorang drummer. Dia baru melihat drummer pakai dress dan sepatu wedges. Sekarang saya justru jadi drummer yang beda, drummer cantik," ujarnya sembari tertawa kecil.

Baginya, tampil sebagai perempuan seutuhnya juga menjadi tanggung jawabnya untuk memberi contoh bagi Miyake. Ia tak ingin pengalamannya waktu kecil terulang. Ketika itu ia dipaksa-paksa oleh ibunya untuk mengikuti fashion hanya supaya ia bisa menjadi perempuan seutuhnya. Hal itu tak ingin diterapkannya untuk Miyake. Ia hanya ingin memberi contoh yang baik dalam hal berpakaian dan merawat tubuh, sejak dari rumah.

"Kalau dari rumah perawatan kita sudah baik, maka di luar rumah kita akan siap menghadapi debu, polusi udara, dan panas matahari. Saya biasakan dari rumah untuk mandi dan mengenakan losion sesudah mandi. Dua hari sekali saya pakai scrub sendiri di rumah. Kalau badan sudah mulai enggak enak, butuh relaksasi, baru melakukan perawatan di salon," jelasnya.

Untuk membuat kulitnya menjadi lebih cerah, Titi mengaku suka menggunakan masker bengkoang tradisional buatan ibunya. Tetapi saat ini ia merasa cukup terbantu karena sudah ada berbagai produk scrub dengan bahan bengkoang. "Yang paling penting adalah minum air putih yang cukup. Air putih itu tips yang standar banget, tapi saya merasakan sendiri manfaatnya untuk kulit," serunya.

Sent from Indosat BlackBerry powered by

30 Jul, 2011


--
Source: http://female.kompas.com/read/xml/2011/07/30/11313812/Titi.Sjuman.Kulit.adalah.Aksesori.Saya
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Dian 30 Jul, 2011


--
Source: http://tipsehatcantik.blogspot.com/2011/07/titi-sjuman-kulit-adalah-aksesori-saya.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar to “Titi Sjuman: Kulit adalah Aksesori Saya”

SPONSOR

STATISTIC

 

Copyright © 2009 by Bola80

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger