Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Jakarta - Pemerintah berencana untuk mengimpor 250 ribu converter kit Bahan Bakar Gas (BBG) dari Italia. Hal ini ditolak Menteri BUMN Dahlan Iskan, karena ada BUMN yang bisa memproduksi converter kit tersebut.
Menurut Dahlan, jika industri dalam negeri mampu membuat converter kit maka ia sangat mendukung. Termasuk mendorong BUMN seperti PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan PT Boma Bisma Indra.
"Sebaiknya dihindarilah dari impor, kecuali terpaksa," kata Dahlan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (6/1/2012).
Seperti diketahui, PT DI telah membuat prototipe converter kit BBG. Jika desainnya layak, Kementerian BUMN mendorong agar PT DI dapat memproduksi secara massal.
"PT DI sepanjang tidak menganggu program pembuatan pesawatnya, saya mendukung. Rencananya minggu depan saya akan bertemua orang PT DI, konsultasi dengan direksi PT DI. Desainnya seperti apa? Apakah sulit?," tuturnya.
"Jika sulit kan industri lain bisa digerakkan, ikut juga. Rasanya sih nggak ada barang yang nggak bisa dibuat. Boma Bisma Indra bisa ikut bikin," ucap Dahlan.
Namun jika pemerintah memutuskan impor converter kit dengan alasan waktu yang mepet, Dahlan pun setuju. "Baiklah kalau memang terpaksa impor," katanya.
Pertanyaan selanjutnya? Apakah impor, converter kit ready stock? Atau tetap harus diproduksi terlebih dahulu?
"Kalau impor di sananya masih harus dibuat, kan lebih baik buat di dalam negeri. Dari Eropa ke sini kan pengapalannya satu bulan? Tapi kalau hari ini impor dan bulan depan barangnya bisa ada. Ya datanglah," imbuh Dahlan.
sumber :
http://us.finance.detik.com/read/201...verter-kit-bbg
kalau bisa diproduksi didalam negeri, bisa menambah lapangan pekerjaan di dalam negeri dan mengurangi pengangguran..
Menurut Dahlan, jika industri dalam negeri mampu membuat converter kit maka ia sangat mendukung. Termasuk mendorong BUMN seperti PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan PT Boma Bisma Indra.
"Sebaiknya dihindarilah dari impor, kecuali terpaksa," kata Dahlan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (6/1/2012).
Seperti diketahui, PT DI telah membuat prototipe converter kit BBG. Jika desainnya layak, Kementerian BUMN mendorong agar PT DI dapat memproduksi secara massal.
"PT DI sepanjang tidak menganggu program pembuatan pesawatnya, saya mendukung. Rencananya minggu depan saya akan bertemua orang PT DI, konsultasi dengan direksi PT DI. Desainnya seperti apa? Apakah sulit?," tuturnya.
"Jika sulit kan industri lain bisa digerakkan, ikut juga. Rasanya sih nggak ada barang yang nggak bisa dibuat. Boma Bisma Indra bisa ikut bikin," ucap Dahlan.
Namun jika pemerintah memutuskan impor converter kit dengan alasan waktu yang mepet, Dahlan pun setuju. "Baiklah kalau memang terpaksa impor," katanya.
Pertanyaan selanjutnya? Apakah impor, converter kit ready stock? Atau tetap harus diproduksi terlebih dahulu?
"Kalau impor di sananya masih harus dibuat, kan lebih baik buat di dalam negeri. Dari Eropa ke sini kan pengapalannya satu bulan? Tapi kalau hari ini impor dan bulan depan barangnya bisa ada. Ya datanglah," imbuh Dahlan.
sumber :
http://us.finance.detik.com/read/201...verter-kit-bbg
kalau bisa diproduksi didalam negeri, bisa menambah lapangan pekerjaan di dalam negeri dan mengurangi pengangguran..
mongkicut.5 07 Jan, 2012
Admin 07 Jan, 2012
-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/01/tolak-impor-dahlan-pilih-pt-di-jadi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Tolak Impor, Dahlan Pilih PT DI Jadi Produsen Converter Kit BBG”