TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kesan santai mewarnai hari pertama masuk kerja para Pegawai Negeri Sipil (PNS) pascalibur Tahun Baru 2012. Selain banyak yang datang terlambat pada apel perdana, Selasa (3/1/2012), tidak sedikit pula yang mememilih jalan-jalan ke pusat perbelanjaan.
Untuk melihat kesiapan para abdi negara ini bekerja melayani masyarakat, kemarin, BKD Kota Manado bersama Satuan Polisi Pamong Praja menggelar razia PNS yang berkeliaran. Hasilnya, puluhan pegawai terjaring di berbagai rumah makan dan pusat perbelanjaan.
Saat razia di Jalan Wakeke Kota Manado, puluhan PNS yang sedang makan tinituan (bubur khas Manado), kontan kaget melihat kedatangan tim. Mereka yang baru pesan makanan, maupun baru datang langsung berhamburan keluar, menghindari petugas dan kamera wartawan. Satu di antaranya bahkan ada yang bersembunyi di dapur warung makan.
Namun berkat kesigapan dari anggota tim, oknum tersebut berhasil ditangkap dan didata. Saat ditanya kenapa bersembunyi, ia tidak menjawab, melainkan hanya senyum-senyum. "Sudah.. Sudah.. tak usah di foto," ujarnya.
Di rumah makan lainnya, masih di kawasan Wakeke, empat oknum PNS Provinsi Sulut bahkan menolak saat dimintai tanda pengenalnya. Satu di antaranya bahkan menanyakan surat tugas dalam razia itu. Saat Kepala BKD Kota Manado, Hans Tinangon, mengimbau kepadanya agar jika keluar kantor membawa surat dinas luar.
Oknum tersebut lalu menjawab akan membawanya. Namun karena dirinya lapar, sehingga mendatangi rumah makan tersebut.
Razia kemudian dilanjutkan ke pusat perbelanjaan Manado Town Squere. Di pusat perbelanjaan tersebut kembali menjaring oknum PNS yang sedang asyik memilih-milih tas di sebuah tenan. Mereka kemudian didata, nama dan berasal dari instansi mana.
Razia yang dilakukan sejak pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita berhasil menjaring 68 oknum PNS yang berasal dari Unsrat 24 orang, Pemkab Minsel 2 orang, Pemkab Minahasa 2, Pemko Manado 10 orang, Pemerintah Provinsi Sulut 17 orang dan Pemkab Minut 13 orang.
Kepala BKD Hans Tinangon mengatakan, Pemko Manado pada 2012 telah mencanangan Tahun Disiplin dalam arti di semua bidang. Oleh karena itu seluruh PNS harus mendukung gerakan tersebut.
"Wali Kota telah mengatakan para PNS harus menjadi contoh dalam lingkungannya. Mereka harus lebih berdisplin dalam kerja, termasuk pada penggunaan waktu," katanya.
Sedangkan bagi oknum PNS yang berasal dari kabupaten lain maupun dari provinsi, ia akan meneruskannya ke BKD masing-masing pemerintah. Sebab kesan di masyarakat mereka yang menggunakan seragam PNS maupun Korpri adalah para pegawai Pemko Manado. "Makanya jika mereka tidak dapat menunjukkan surat izin dari kantornya tetap akan diproses," ujarnya.
Razia yang dilakukan olehnya bekerjasama dengan Satpol PP telah mendapat arahan langsung dari Wali Kota Vicky Lumentut. "Kami akan memberikan sanksi sesuai dengan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Selain itu, saat ini kami akan memberikan sanksi dua kali lipat lebih berat dari sanksi yang berlaku, yaitu surat peringatan dan pemotongan tunjangan," tegasnya.
Sementara pada apel perdana di Lapangan Sparta Tikala, banyak yang datang terlambat. Mereka yang terlambat berupaya untuk masuk ke dalam barisan yang ada,namun dihalangi oleh anggota Satpol PP yang berjaga.
Wali Kota Manado Vicky Lumentut yang menjabat inspektur upacara dalam apel tersebut kemudian memerintahkan kepada petugas Satpol PP untuk mengumpulkan dengan membentuk barisan baru pada saat upacara berlangsung.
Lumentut dalam pidatonya meminta kepada PNS yang terlambat harus mengubah pola kebiasaan yang buruk. "Memang susah untuk mengubah prilaku yang sudah menjadi kebiasaan, namun jika ada keinginan hal tersebut dapat dilakukan," ungkapnya.
Sedangkan bagi PNS yang tidak ikut apel, para kepala SKPD harus melaporkan ke Sekda Manado untuk segera ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebab saat ini sudah tidak ada lagi alasan bagi PNS untuk tidak masuk, setelah dilakukan cuti bersama pada Natal dan Tahun Baru 2012.
http://www.tribunnews.com/2012/01/04...ung-saat-razia
----------------
PNS= pegawai nyambi seliweran........... :D
Untuk melihat kesiapan para abdi negara ini bekerja melayani masyarakat, kemarin, BKD Kota Manado bersama Satuan Polisi Pamong Praja menggelar razia PNS yang berkeliaran. Hasilnya, puluhan pegawai terjaring di berbagai rumah makan dan pusat perbelanjaan.
Saat razia di Jalan Wakeke Kota Manado, puluhan PNS yang sedang makan tinituan (bubur khas Manado), kontan kaget melihat kedatangan tim. Mereka yang baru pesan makanan, maupun baru datang langsung berhamburan keluar, menghindari petugas dan kamera wartawan. Satu di antaranya bahkan ada yang bersembunyi di dapur warung makan.
Namun berkat kesigapan dari anggota tim, oknum tersebut berhasil ditangkap dan didata. Saat ditanya kenapa bersembunyi, ia tidak menjawab, melainkan hanya senyum-senyum. "Sudah.. Sudah.. tak usah di foto," ujarnya.
Di rumah makan lainnya, masih di kawasan Wakeke, empat oknum PNS Provinsi Sulut bahkan menolak saat dimintai tanda pengenalnya. Satu di antaranya bahkan menanyakan surat tugas dalam razia itu. Saat Kepala BKD Kota Manado, Hans Tinangon, mengimbau kepadanya agar jika keluar kantor membawa surat dinas luar.
Oknum tersebut lalu menjawab akan membawanya. Namun karena dirinya lapar, sehingga mendatangi rumah makan tersebut.
Razia kemudian dilanjutkan ke pusat perbelanjaan Manado Town Squere. Di pusat perbelanjaan tersebut kembali menjaring oknum PNS yang sedang asyik memilih-milih tas di sebuah tenan. Mereka kemudian didata, nama dan berasal dari instansi mana.
Razia yang dilakukan sejak pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita berhasil menjaring 68 oknum PNS yang berasal dari Unsrat 24 orang, Pemkab Minsel 2 orang, Pemkab Minahasa 2, Pemko Manado 10 orang, Pemerintah Provinsi Sulut 17 orang dan Pemkab Minut 13 orang.
Kepala BKD Hans Tinangon mengatakan, Pemko Manado pada 2012 telah mencanangan Tahun Disiplin dalam arti di semua bidang. Oleh karena itu seluruh PNS harus mendukung gerakan tersebut.
"Wali Kota telah mengatakan para PNS harus menjadi contoh dalam lingkungannya. Mereka harus lebih berdisplin dalam kerja, termasuk pada penggunaan waktu," katanya.
Sedangkan bagi oknum PNS yang berasal dari kabupaten lain maupun dari provinsi, ia akan meneruskannya ke BKD masing-masing pemerintah. Sebab kesan di masyarakat mereka yang menggunakan seragam PNS maupun Korpri adalah para pegawai Pemko Manado. "Makanya jika mereka tidak dapat menunjukkan surat izin dari kantornya tetap akan diproses," ujarnya.
Razia yang dilakukan olehnya bekerjasama dengan Satpol PP telah mendapat arahan langsung dari Wali Kota Vicky Lumentut. "Kami akan memberikan sanksi sesuai dengan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Selain itu, saat ini kami akan memberikan sanksi dua kali lipat lebih berat dari sanksi yang berlaku, yaitu surat peringatan dan pemotongan tunjangan," tegasnya.
Sementara pada apel perdana di Lapangan Sparta Tikala, banyak yang datang terlambat. Mereka yang terlambat berupaya untuk masuk ke dalam barisan yang ada,namun dihalangi oleh anggota Satpol PP yang berjaga.
Wali Kota Manado Vicky Lumentut yang menjabat inspektur upacara dalam apel tersebut kemudian memerintahkan kepada petugas Satpol PP untuk mengumpulkan dengan membentuk barisan baru pada saat upacara berlangsung.
Lumentut dalam pidatonya meminta kepada PNS yang terlambat harus mengubah pola kebiasaan yang buruk. "Memang susah untuk mengubah prilaku yang sudah menjadi kebiasaan, namun jika ada keinginan hal tersebut dapat dilakukan," ungkapnya.
Sedangkan bagi PNS yang tidak ikut apel, para kepala SKPD harus melaporkan ke Sekda Manado untuk segera ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebab saat ini sudah tidak ada lagi alasan bagi PNS untuk tidak masuk, setelah dilakukan cuti bersama pada Natal dan Tahun Baru 2012.
http://www.tribunnews.com/2012/01/04...ung-saat-razia
----------------
PNS= pegawai nyambi seliweran........... :D
still.maho 04 Jan, 2012
-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2012/01/oknum-pns-sembunyi-di-dapur-warung-saat.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Oknum PNS Sembunyi di Dapur Warung saat Razia”