Soal Korea, AS tidak menginginkan provokasi
Campbell mengunjungi Cina, Korsel, dan Jepang membahas masalah Korut.
Diplomat senior Amerika Serikat Kurt Campbell mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Cina tentang Korea Utara dan mendesak semua pihak untuk tidak melakukan tindakan provokatif dalam beberapa bulan ke depan.
Campbell, asisten menlu AS bidang Asia Timur dan Pasifik, mengatakan penting bagi AS dan Cina untuk meningkatkan komunikasi menyusul meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-il bulan lalu.
"Kami menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang intensif antara Washington dan Beijing dalam beberapa bulan mendatang," kata Campbell di Beijing, hari Rabu (4/1) usai mengadakan pertemuan dengan dua Wakil Menlu Cina Zhang Zhijun dan Cui Tiankai.
"Kami akan memantau situasi di lapangan secara cermat dan kami mendesak semua pihak untuk tidak melakukan provokasi," kata Campbell.
Meninggalnya Kim Jong-il memicu kekhawatiran tentang gangguan stabilitas di Korea Utara, negara yang menutup diri dan memiliki program pengembangan senjata nuklir.
Konsolidasi
Korea Selatan hari Rabu mengatakan ada kemungkinan rezim di Pyongyang melakukan tindakan provokatif ketika berlangsung proses suksesi ke putra bungsu Kim Jong-il, Kim Jong-un, yang telah diangkat sebagai penerus agung dan panglima militer.
Dua Korea secara teknis masih berperang sejak konflik pada 1950-1953 berakhir hanya dengan gencatan senjata.
Beberapa analis mengatakan mungkin akan ada beberapa insiden di perbatasan Korut-Korsel untuk menambah kredibilitas kepemimpinan Kim Jong-un.
Campbell akan berada di Seoul dan Tokyo dalam beberapa hari ke depan sebelum kembali ke Washington hari Sabtu.
Presiden Korsel Lee Myung-bak sementara itu akan mengunjungi Beijing pekan depan, membahas situasi keamanan di Semenanjung Korea.
http://www.detiknews.com/read/2012/0...kasi?881101934
Campbell mengunjungi Cina, Korsel, dan Jepang membahas masalah Korut.
Diplomat senior Amerika Serikat Kurt Campbell mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Cina tentang Korea Utara dan mendesak semua pihak untuk tidak melakukan tindakan provokatif dalam beberapa bulan ke depan.
Campbell, asisten menlu AS bidang Asia Timur dan Pasifik, mengatakan penting bagi AS dan Cina untuk meningkatkan komunikasi menyusul meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-il bulan lalu.
"Kami menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang intensif antara Washington dan Beijing dalam beberapa bulan mendatang," kata Campbell di Beijing, hari Rabu (4/1) usai mengadakan pertemuan dengan dua Wakil Menlu Cina Zhang Zhijun dan Cui Tiankai.
"Kami akan memantau situasi di lapangan secara cermat dan kami mendesak semua pihak untuk tidak melakukan provokasi," kata Campbell.
Meninggalnya Kim Jong-il memicu kekhawatiran tentang gangguan stabilitas di Korea Utara, negara yang menutup diri dan memiliki program pengembangan senjata nuklir.
Konsolidasi
Korea Selatan hari Rabu mengatakan ada kemungkinan rezim di Pyongyang melakukan tindakan provokatif ketika berlangsung proses suksesi ke putra bungsu Kim Jong-il, Kim Jong-un, yang telah diangkat sebagai penerus agung dan panglima militer.
Dua Korea secara teknis masih berperang sejak konflik pada 1950-1953 berakhir hanya dengan gencatan senjata.
Beberapa analis mengatakan mungkin akan ada beberapa insiden di perbatasan Korut-Korsel untuk menambah kredibilitas kepemimpinan Kim Jong-un.
Campbell akan berada di Seoul dan Tokyo dalam beberapa hari ke depan sebelum kembali ke Washington hari Sabtu.
Presiden Korsel Lee Myung-bak sementara itu akan mengunjungi Beijing pekan depan, membahas situasi keamanan di Semenanjung Korea.
http://www.detiknews.com/read/2012/0...kasi?881101934
ndhagirl 05 Jan, 2012
-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2012/01/soal-korea-as-tidak-menginginkan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Soal Korea, AS tidak menginginkan provokasi”