Milan – Sempat terpuruk di awal musim Inter Milan kemudian bangkit dan berpeluang merebut scudetto. Namun dua kekalahan di bulan April menghancurkan harapan Nerazzurri.
Pergantian kepelatihan dari Jose Mourinho ke Rafael Benitez sempat membuat Inter jadi limbung.
Benitez akhirnya dipecat dan digantikan Leonardo di akhir tahun. Il Biscione pun seperti mendapat semangat baru dan mental bertanding mereka pun kembali. Perlahan tapi pasti mereka mulai menapak naik yang disertai pembelian beberapa muka baru.
Alhasil mereka pun sempat mengancam posisi Milan di puncak dengan selisih hanya dua poin di pekan ke-30. Maka asa untuk mengudeta posisi teratas hadir saat Derby Milan sepekan setelahnya.
Namun yang terjadi malah sebaliknya Inter kalah 0-3 dan perbedaan kembali jauh. Sesudahnya mimpi buruk Inter berlanjut kalah takluk 2-5 dari Schalke 0-4 di leg I Perempatfinal Liga Champions -dan akhirnya tersingkir.
Hasil yang mana membuat mental pemain Inter langsung jatuh dan puncaknya kekalahan 0-2 dari Parma di Giornata ke-33 membuat kans merebut scudetto pun pupus. Kini tinggal Coppa Italia yang jadi harapan terahir ‘Biru Hitam’ musim ini.
“Kami berusaha sangat keras untuk kembali ke jalur perebutan scudetto dan sebagai tim kami bekerja dengan keras. Namun untuk melakukannya kami harus memenangi setiap laga,” tutur Giampaolo Pazzini kepada Inter Channel yang dilansir Football Italia.
“Performa kami turun di momen-momen penting musim ini dan tidak mampu melengkapi comeback kami,” sambungnya.
“Anda dapat melihat saat laga melawan Lecce. Meskipun kami merebut tiga angka namun kami jelas sangat lelah. Kami tidak jatuh sepenuhnya namun laga melawan Milan dan Schalke 04 menghancurkan musim kami,” analisanya lanjut.
Namun Pazzini menilai faktor penting lainnya adalah paruh pertama musim dijalani La Benemata dengan buruk di mana mereka sempat tertinggal 13 poin dari Milan dan terpuruk di urutan ketujuh.
“Dari itu semua jika Anda melihat laga-laga yang kami mainkan lalu Anda akan menyadari jika kami sudah kehilangan scudetto di paruh pertama musim. Dalam rentang delapan atau sembilan laga kami hanya mendapat 10 poin, dari maksimal 24-27 poin,” simpul Pazzini.
edit 29 Apr, 2011--
Source: http://www.suarabola.com/pazzini-dua-laga-hancurkan-harapan-inter/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar to “Pazzini: Dua Laga Hancurkan Harapan Inter”